Sejarah Gereja Santo Paulus Yang Diyakini Sebagai Gereja Tertua Di Asia Tenggara

Sejarah Gereja Santo Paulus – Jika kalian sedang berlibur ke Malaysia , jangan lupa untuk mampir ke Melaka sebab di sana terdapat sebuah gereja yang bernama Santo Paulus. Menurut sejarah , gereja Santo Paulus telah dibangun sejak tahun 1521 dan dianggap sebagai bangunan gereja tertua di Malaysia dan Asia Tenggara.

Gereja ini terletak di di puncak Bukit Santo Paulus https://www.fsnoi.org/ dan saat ini merupakan bagian dari Kompleks Museum Melaka yang terdiri dari reruntuhan A Famosa, Stadthuys, dan bangunan-bangunan bersejarah lainnya. Nah untuk kalian yang penasaran dengan sejarah gereja ini , yuk langsung saja kita simak sejarah gereja Santo Paulus di bawah ini !

Sejarah Gereja Santo Paulus

Dilansir dari wikipedia , bangunan asli dari gereja ini adalah sebuah kapel sederhana yang dibangun pada tahun 1521 yang didedikasikan untuk Bunda Maria dan dikenal situs slot online terbaik dan terpercaya no 1 sebagai Nossa Senhora da Annunciada (Bunda Maria Menerima Kabar Gembira). Kapel ini dibuat oleh bangsawan Portugis, Duarte Coelho sebagai bentuk ucapan syukur setelah ia selamat dari badai di Laut China Selatan.

Kapel tersebut diserahkan dengan akta resmi Judi Slot Online Terpercaya kepada Yesuit pada tahun 1548 oleh Uskup Goa, João Afonso de Albuquerque, di mana sertifikat tanahnya diterima oleh Fransiskus Xaverius. Kapel ini kemudian direnovasi di tahun 1556 dengan penambahan lantai dua, dan menara lonceng ditambahkan pada tahun 1590. Setelahnya kapel ini resmi berganti nama menjadi Igreja de Madre de Deus (Gereja Bunda Allah).

Hubungan Dengan Fransiskus Xaverius

Di tahun 1584 , Fransiskus Xaverius bersama rekan rekannya yaitu Yesuit, Fr. Francisco Peres dan Bruder Roque de Oliveira, mendirikan sebuah sekolah di tempat kapel yang dikenal sebagai Kolese Santo Paulus. Sekolah ini disebut sebagai sekolah pertama dalam pengertian modern yang didirikan di Semenanjung Malaya.

Xaverius menggunakan gereja Santo Paulus sebagai pangkalannya untuk perjalanan misionarisnya ke https://www.desawisatatukak.com/ Tiongkok dan Jepang. Dalam salah satu perjalanan tersebut, Xaverius jatuh sakit dan pada tahun 1552 di Pulau Shangchuan, Tiongkok dan meninggal di sana.

Pada tahun 1553, jenazah Xaverius digali dari kuburan di Pulau Shangchuan dan sementara dikuburkan di gereja ini sebelum akhirnya dikirim ke Goa. Sebuah kuburan terbuka di gereja ini masih ada sampai sekarang yang menandai tempat penguburan Xaverius.

Kisah Menarik Dari Gereja Santo Paulus

Jenazah Fransiskus Xaverius sempat dimakamkan dalam gereja Santo Paulus selama sembilan bulan. Beberapa petinggi gereja kala itu sepakat untuk menjadikan Xavier sebagai sosok suci atau Santo dalam istilah agama Katolik.

Pada tahun 1614 , pusat ajaran agama Katolik di Roma memutuskan untuk situs judi slot terbaik dan terpercaya no 1 2022 memotong lengan kanan jenazah Xavier untuk mengenang sosoknya yang semasa hidup berjuang untuk menyebarkan agama hingga ke wilayah Asia khususnya di kawasan China.

Lengan kanan  yang biasa digunakan untuk membaptis jemaatnya itu hingga kini tersimpan di Gereja Jesuit di kota Roma, Italia. Sedangkan lengan kanan patung Xavier yang ada di gereja Saint Paul, Melaka justru terpotong tak sengaja dan hingga kini tak ditemukan keberadaannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kendati demikian , bekas reruntuhan gereja Saint Paul, sampai sekarang patung pendeta Francis Xavier masih berdiri tegak. Patung yang didirikan menghadap ke utara Melaka itu masih tampak kokoh, walaupun, salah satu lengannya terpotong dan tak diketahui dimana keberadaannya.